TEMPO Interaktif, Jakarta - Penanggung jawab tim sepak bola nasional Indonesia, Benhard Limbong, akan memanggil pemain tim nasional yang telah bertemu dengan Alfred Riedl setelah menelan kekalahan oleh Bahrain. "(Mereka) akan ditanya apa substansi pertemuan," kata dia di Jakarta, kemarin.
Benhard mengingatkan bahwa ia juga menjabat Ketua Komisi Disiplin PSSI. Dia menilai Riedl telah memperkeruh suasana dengan memanggil Bambang Pamungkas dan pemain lainnya untuk bertemu di Plaza Senayan.
Dia meminta mantan pelatih timnas itu segera meninggalkan Indonesia. "Dan jangan ganggu-ganggu pemain Indonesia lagi," kata dia. Menurut Benhard, setelah pertemuan itu kemudian ada penolakan terhadap Wim Rijsbergen.
Mantan asisten Riedl di timnas, Wolfgang Pikal, mengatakan pertemuan antara Riedl dan beberapa pemain timnas itu terjadi di Plaza Senayan, Rabu lalu. "Mereka ketemu sebagai teman, semacam curhat (mencurahkan isi hati)," kata Pikal di kantor PSSI kemarin. Pikal mengatakan para pemain itu menyampaikan permasalahan mereka kepada Riedl.
Suasana perpecahan dalam tim nasional muncul ke permukaan begitu kesebelasan Indonesia ditekuk Bahrain 0-2. Kepada pers, pelatih Wim Rijsbergen menyatakan pemainnya tak layak tampil di tingkat internasional. Dia dikabarkan juga memaki-maki pemain dan mengancam akan memecat mereka saat turun minum.
Firman Utina dan Bambang lalu merespons ucapan Rijsbergen itu dalam akun Twitter mereka. “Saat sekarang kami bagaikan anak ayam yang ditinggal induknya. Tapi harus diingat kita adalah satu tim yang harus satu dan tidak bercerai-berai. Seharusnya kita cari solusinya sama menir," tulis Firman.
Adapun Bambang Pamungkas kemarin menulis, "140 karakter tidak akan pernah dapat menjelaskan keadaan. Sampai jumpa www.bambangpamungkas20.com minggu depan."
Rijsbergen saat ini belum bisa dimintai komentar. Menurut juru bicara timnas, Desy Christina, Rijsbergen tengah pulang ke Belanda. "Dia baru akan kembali awal Oktober," katanya.
Ditanya mengenai perkembangan penyelesaian kisruh setelah pemecatan Riedl, Benhard mengatakan PSSI tak lagi mau berurusan dengan pelatih asal Austria itu. Alasannya, persoalan kontrak antara Riedl dan PSSI telah diserahkan kepada badan sepak bola dunia, FIFA. "Tunggu saja keputusan FIFA."
Kerja sama dengan Riedl, yang membawa timnas menembus final Piala Federasi Sepak Bola Asia Tenggara tahun lalu, diputus di tengah jalan oleh pengurus PSSI yang baru. "Riedl lalu melaporkan pemecatan sepihak ini kepada FIFA.
Setelah dipecat itu, Riedl merencanakan pesta perpisahan dengan para mantan pemainnya. "Saya pasti akan melakukan acara perpisahan, tapi (masih) mencari waktu yang tepat," katanya beberapa waktu silam. Hal itu dikatakan sebelum timnas bertanding melawan Turkmenistan.
Pelatih Persema Malang, Timo Scheunemann, berpendapat Riedl boleh bertemu dengan Bambang cs. "Tapi kalau untuk saya pribadi, sebaiknya tidak dulu," kata Timo.
Adapun mengenai kabar bahwa Rijsbergen memaki pemain, menurut Timo, hal itu tidak pantas dilakukan pelatih mana pun. Juga tidak pantas jika pelatih mengancam akan memecat pemain saat pertandingan. "Pemain harus dihormati juga dikritik, harus dengan maksud untuk memperbaiki, jangan dengan memaki."
DWI RIYANTO AGUSTIAR | EZTHER LASTANIA | BASUKI RAHMAT
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Menu Jogos
Lencana Facebook
.
0 komentar:
Posting Komentar